News Brand Kolaborasi 2025: Stüssy, Nike, Jordan & Lainnya
Tahun 2025 menjadi salah satu tahun padat untuk kolaborasi di ranah fashion dan streetwear. Dari pertemuan high-fashion dan heritage craft sampai sentuhan teknologi material, beberapa rilisan berhasil menonjol dan mendikte tren global. Berikut rangkuman kolaborasi paling menarik yang layak kamu tahu.
1. Stüssy x Wales Bonner — Preppy Beachwear Bertemu Tailoring
Pada akhir September 2025, Stüssy resmi meluncurkan kolaborasi bersama Wales Bonner. Kolaborasi ini menggabungkan estetika santai Stüssy—yang kental dengan kultur pantai dan skate—dengan pendekatan tailoring retro-modern Wales Bonner.
Koleksi menampilkan blazer tailoring, poplin shirts, neoprene hoodie, sweat shorts, dan denim dengan motif khas. Material pilihan dan pemilihan warna yang matang membuat rilisan ini terasa elegan namun tetap terasa “street”.
2. Nike x Knwls — Futuristic Clubwear meets Activewear
Knwls, label London yang sering mengeksplorasi silhouette futuristik, tampil berkolaborasi dengan Nike di run-way Milan. Koleksi ini memadukan clubwear dan gymwear—dengan garis bodycon, fabric stretch berteknologi, serta sepatu dengan detail performance yang kuat.
Presentasinya memperlihatkan bagaimana olahraga dan fashion clubbing kini berbaur: material yang breathable, cutting yang percaya diri, dan finishing yang terlihat high-fashion.
3. Nike x SKIMS — Inklusivitas Ukuran & Active-Shapewear
Di akhir September 2025, Nike mengumumkan kolaborasi besar dengan SKIMS (Kim Kardashian). Koleksi berisi 58 gaya — dari activewear hingga underwear — dengan rentang ukuran luas (XXS sampai 4X).
Ini bukan sekadar kolaborasi komersial: kombinasi keahlian Nike dalam performa dan SKIMS dalam fit & shape membuat koleksi ini relevan untuk pasar yang menuntut kenyamanan dan inklusivitas.
4. Jordan Wings x Paris Saint-Germain — Streetwear dengan Aura Paris
Jordan Brand kembali memperdalam kemitraannya dengan Paris Saint-Germain (PSG) lewat lini Jordan Wings. Koleksi menampilkan outerwear premium, aksesori kulit, serta jersey eksklusif (fourth kit) yang pertama kali diperlihatkan di Paris Fashion Week.
Kolaborasi ini melanjutkan tradisi memadukan kultur olahraga dengan fashion mewah—membuat beberapa item jadi incaran kolektor sepak bola dan fashion sekaligus.
5. Nike x Harris Tweed — Heritage Craft pada Silhouette Modern
Salah satu kolaborasi paling tak terduga: Nike menggunakan kain tradisional Harris Tweed pada model Dunk Low. Hasilnya adalah sepatu yang memadukan craftsmanship Skotlandia dengan budaya sneaker modern—heritage bertemu street.
Tren-tren yang Terlihat dari Kolaborasi 2025
- Luxury ↔ Street hybrid: Banyak kolaborasi menggabungkan rumah mode atau tailoring dengan brand street—menciptakan produk yang bisa dipakai di runway dan jalanan.
- Material & craft: Eksperimen bahan (reflective, thermo-reactive, heritage textiles) jadi nilai jual utama.
- Inklusivitas & fungsi: Kolaborasi kini memperhatikan fit, ukuran, dan utilitas — bukan sekadar logo.
- Cross-industry pairing: Brand non-fashion (media, musik, industri lain) makin sering masuk ke kolaborasi fashion besar.
Kenapa Kolaborasi Masih Penting?
Kolaborasi memberi brand keuntungan tiga arah: exposure ke audiens baru, storytelling produk yang kuat, dan kesempatan bereksperimen tanpa mengganggu brand identity inti. Untuk konsumen, kolaborasi adalah cara cepat mendapat produk yang unik—seringkali limited dan bernilai resale tinggi.
Kesimpulan
Tahun 2025 memperlihatkan bahwa kolaborasi tidak lagi sekadar gimmick—melainkan bagian strategis dari DNA brand. Dari Stüssy yang menyentuh tailoring sampai Nike yang mengadopsi heritage textiles, kolaborasi tahun ini menghadirkan pilihan yang beragam dan relevan untuk penggemar streetwear modern.
Kalau lu mau, bro, gue bisa bikin versi setiap highlight di atas sebagai artikel terpisah (deep dive per kolaborasi: gambar, tanggal rilis, tempat beli, dan estimasi resale). Mau lanjut yang mana dulu?